Inilah aku dengan nafas ku sedang berdiri menatap langit malam yang keruh tak seperti biasa.
Perlahan namun pasti engkau menyakiti HATI TUNGGAL ku yang selalu menghibur dan mencintai mu.
Mengapa engkau terlahir jika hanya membuat diri ku mati dan menduga ada cinta yang lainnya?
Yang lebih menyakitkan kau menyayat Luka berkali-kali bercumbu mesra dengan teman baik ku.
LAYAK KAH engkau menyapa cinta jika begini?
Bila kata setia hanya hingga di bibir saja.
Tak pantas untuk disanjung bagai sang ratu dengan mahkota hanya caci makian berhak engkau sanding.
Mengapa engkau terlahir jika hanya membuat diri ku mati dan menduga ada cinta yang lainnya?
Yang lebih menyakitkan kau menyayat luka berkali-kali bercumbu mesra dengan teman baik ku.
No comments:
Post a Comment