Friday, July 8, 2011

Analogi: Takdir

Jika boleh saya berbicara tentang takdir.
Takdir itu ibarat sebuah kanvas putih beserta peralatan melukis seperti kuas, cat, dsb.
Kita tidak bisa melukis dengan alat selain yang diperbolehkan.
Kita bebas menulis apa saja, menggambarkan apa saja, melukiskan apa saja, menceritakan apa saja dalam kanvas takdir kita.

Kita bebas melakukan apa saja terhadap takdir kita tapi kita tetap tidak bisa melukis diluar kanvas yang DIA telah berikan, kita tidak bisa mewarnai takdir kita selain cat yang DIA berikan, dan kita tidak bisa menggoreskan   warna selain dengan kuas yang DIA telah berikan.

Ini sebenarnya sederhana, TAKDIR telah ditentukan tapi bagaimana TAKDIR itu DICERITAKAN kitalah yang  menentukan.

No comments:

Post a Comment