Monday, July 26, 2010

Waktu Ayah

Pria itu pulang terlambat sehabis kerja, lelah dan kelihatan terganggu. Terlihat seorang anak lima tahun menunggu di pintu.

"Ayah, bolehkah aku menanyakan sesuatu?", anak itu bertanya.

"Ya, tentu saja." jawab pria itu.

"Ayah, berapa banyak gaji ayah selama satu jam?"

"Itu bukan Urusanmu! Apa yang membuatmu ingin tahu tentang hal itu?" kata orang itu marah.

"Aku hanya ingin tahu. tolong beritahu aku yah... berapa gaji ayah selama se jam?" kata anak kecil itu memohon.

"Baiklah kalau kau memaksa, Ayah digaji $20,00 per jam."

"Oh." anak kecil itu menjawab dan kepalanya menunduk.

Anak kecil itu mengangkat kepalanya dan melihat ke atas, ia berkata,"Ayah, Bolehkah aku meminjam $10,00, ku mohon?"



Sang Ayah tampak sangat marah,"Jika satu-satunya alasan kamu ingin tahu berapa gaji ayah hanya agar kamu dapat meminjam untuk membeli mainan dan segala hal yang tidak perlu lainnya! Pergi ke kamar mu dan pergi tidur. Pikirkan mengapa kau sampai begitu egois. Ayah lelah bekerja seharian berjam-jam setiap hari dan tidak punya waktu untuk mengikuti permainan kekanak-kanakan seperti ini."

Anak kecil itu terdiam lalu pergi ke kamarnya dan menutup pintu.

Pria itu duduk dan tampak sangat marah karena pertanyaan anaknya tadi. Ia tidak habis pikir mengapa anaknya menanyakan pertanyaan semacam itu hanya untuk meminta uang.

Setelah satu jam, Pria itu kembali tenang dan menyadari ia mungkin agak keras kepada anaknya. Mungkin ada sesuatu yang benar-benar mendesak untuk anak nya beli dengan $10,00 dan anaknya jarang memintainya uang.

Pria itu pergi ke kamar anak nya itu dan membuka pintu.

"Nak, apakah kamu sudah tidur?" ia bertanya.
"Belum yah, aku belum tidur," jawab anak itu.

"Ayah berpikir mungkin ayah terlalu keras pada mu tadi," kata pria itu.
"Hari ini adalah hari melelahkan dan Ayah melampiaskan kekesalan ayah padamu... ini $10,00 yang kau minta"

Anak kecil itu bangun lalu duduk, kelihatan berseri-seri, "Oh, terima kasih Ayah!" ia berteriak saking senangnya.
Lalu merogoh sesuatu di bawah bantalnya, ia mengeluarkan uang tabungannya yang kelihatan kusut.

Pria itu mulai marah kembali melihat anaknya mempunyai uang sebelumnya.
Anak kecil itu perlahan-lahan menghitung uangnya, lalu memandang Ayahnya.

"Mengapa kau begitu menginginkan uang jika kau sudah punya sebanyak ini?" ayahnya menggerutu.

"Karena uang ku belum cukup, tapi sekarang sudah cukup," Anak kecil itu menjawab.
"Ayah, sekarang aku punya $20.00. Bisakah aku membeli waktu ayah satu jam untuk bermain bersama ku?" Anak itu kembali bertanya.

No comments:

Post a Comment