Friday, January 24, 2014

Apakah Manusia itu Terlahir Memiliki Sifat Jahat?

Manusia itu ada yang bilang dilahirkan dengan sifat baik mencintai apa yang baik tapi apakah benar begitu adanya?



Saya memang belum membaca sebagian besar dari hadits yang ada dan bisa saja saya menafsirkan yang salah pada ayat alqur'an ini.

30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
32. Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."

Sebagian dari ahli tafsir atau mufassir menyatakan bahwa yang disebutkan atau yang dimaksudkan oleh malaikat itu adalah makhluk sebelum adam yaitu jin atau al-jan (bentuk majemuk dari jin). Tapi apakah benar begitu?
Kalau kita melihat alur dari kisah ini maka alur waktunya maju dan diambil seting ketika Adam "telah diciptakan" karena tidak ada kisah diantaranya tentang "penciptaan Adam" dan setelah berbicara tentang pemimpin ini lalu tokoh utama dari ayat berikutnya adalah "Adam" bisa diketahui bahwa siapa yang dimaksudkan oleh malaikat tadi adalah Adam bukan Bangsa Jin
Alasannya:
1. Adam sudah diciptakan karena tidak ada kisah tentang penciptaan diantaranya.
2. Cerita langsung beralih kepada Adam sebagai tokoh utamanya
3. Tuhan mengajarkan ilmu atau pengetahuan yang menjadi syarat utama sebagai pemimpin

Coba kita perhatikan alur cerita atau kisah dari ayat ini.
Pada ayat pertama ada malaikat yang terheran-heran karena Tuhannya ingin menjadikan pemimpin dari orang-orang yang suka merusak dan suka membunuh.
Ayat selanjutnya Tuhan mengajarkan Adam "pengetahuan" dan ada "pengujian" disana
Dan yang terakhir adalah

Bisa kita simpulkan
Memiliki kondisi sebagai berikut:

  1. Tuhan akan mengutus pemimpin dibumi orang yang kelihatannya akan membuat kerusakan dan pembunuhan
  2. Malaikat keheranan karena padahal ada yang lebih pantas untuk memimpin yaitu malaikat sendiri adalah makhluk yang selalu ingat kepada Tuhan sehingga kecil kemungkinannya berbuat kerusakan apalagi membunuh
  3. Tuhan sebenarnya mengetahui apa yang tidak terlihat atau apa sesungguhnya dimiliki oleh calon pemimpin ini yang tidak dimiliki oleh malaikat.
  4. (Ayat berikutnya) Adam atau manusia diajarkan oleh Tuhan pengetahuan dan Tuhan kemudian menguji pengetahuan Adam
  5. (Ayat selanjutnya) Adam kemudian menjawab semua yang ditanyakan dengan benar (karena itu dia mengatakan hanya yang diajarkan oleh Tuhan yang ia ketahui)
  6. Dan ayat tersebut ditutup dengat pernyataan merendah bahwa manusia itu bukanlah seperti Tuhan yang maha mengetahui dan maha bijaksana*
Penjelasan sedikit bahwa al hakim itu diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia sebagai "maha bijaksana", "hakim" sendiri berarti meletakkan sesuatu pada tempatnya atau meletakkan sesuatu ditempat yang pas atau cocok untuk dia.
Jika kita kehubungkan pada kondisi ke-6 diatas bisa ditafsirkan bahwa Manusia tidak mengetahui semua hal kecuali mereka yang mereka ketahui dan tidak dapat meletakkan sesuatu pada tempatnya atau bisa membuat keseimbangan kepada dua hal yang berbeda. (Dua hal yang berbeda ini gambaran dari sebuah benda dan tempatnya yang cocok sesuai dengan arti alhikmah)

Setelah mendapatkan poin-poin diatas kita akan merangkai menjadi sebuah gambar yang besar dari "Apakah Manusia itu terlahir memiliki sifat Jahat?"

Apa yang dikhawatirkan oleh Malaikat dari manusia yang akan menjadi pemimpin
"Kerusakan" dan "Saling Membunuh"
Apa kekurangan Adam atau manusia sebagai pemimpin dari segi ilmu atau pengetahuan?
"Ketidaktahuan pada hal yang baru" dan "Ketidakbijaksanaan"

Kalau kita hubungkan manusia itu sering membuat "kerusakan" dan "menghilangkan nyawa" tanpa terkendali karena faktor "ketidaktahuan" dan "ketidak bijaksanaan" atau tidak dapat menilai sesuatu dengan benar.

"Kerusakan" itu bisa saja pembangunan manusia yang dilakukan secara besar-besaran yang menjadikan ketidakseimbangan alam sehingga terjadi bencana seperti banjir, kekeringan, pencemaran limbah dan sebagainya. Ini disebabkan dari manusia hanya mengetahui apa yang diajarkan (diketahuinya) serta ketidakbijaksanaan atau tidak menaruh sesuatu pada tempat yang sesuai (alhikmah) seperti membuang limbah ke sungai padahal harus diurai dulu sebelum dialirkan kesungai.

"Menghilangkan Nyawa" adalah tindakan yang dapat dibenarkan dalam agama seperti perintah 10 Tuhan dari Musa yang menyebutkan "tidak boleh membunuh" yang sebenarnya ada kesalahan terjemahan membunuh yang dimaksud adalah menghilangkan nyawa seseorang kecuali dalam perang tapi kita akan mengambil pada kasus perang. Saya lupa kalimat dalam bahasa inggrisnya tapi intinya kalimat itu berasal dari prajurit yang ditugaskan amerika serikat ke perang di timur tengah, dia berkata "Kali pertama kami dikirim ke medan perang kami tahu siapa musuh kami tapi kali kedua kami dikirim kami tidak tahu apa sebenarnya yang kami lawan". Lagi-lagi ada ketidaktahuan dan ketidakbijaksanaan dalam kasus ini ketika seorang prajurit dibuat tidak tahu dan tidak peduli apa yang mereka lakukan asal memenuhi perintah dari negara yaitu berperang.

Apakah Manusia itu Terlahir Memiliki Sifat Jahat?
Tulisan saya tidak menawarkan jawaban tersebut mungkin Anda ingin menemukan jawabannya sendiri?




No comments:

Post a Comment